Proses Penyajian Berita Depok Pos
Proses Penyajian Berita Depok
Pos
Secara
umum, manajemen media online sama saja dengan media lainnya seperti media cetak
atau media elektronik. Yang membedakan hanya sarana yang digunakan. Kalau media
cetak menggunakan sarana konvensional seeperti kertas dan media elektronik
menggunakan channel radio atau TV,
maka media online menggunakan sarana internet. Proses pra produksi juga sama,
yang dipersiapkan untuk media online utamanya adalah legalitas sebuah
perusahaan media. Depok Pos dalam hal ini memiliki legalitas Perseroan Terbatas
(PT). Setelah legalitas ada, kemudian membangun website-nya.
Umumnya
perusahaan media menggunakan jasa web
developer untuk membangun website.
Namun Depok Pos mempunyai tim IT sendiri untuk develop sekaligus maintenance
harian. Setelah website terbangun, kerja jurnalistik bisa dimulai yang diawali
dengan rekruitmen tim jurnalis yang terdiri dari redaktur (editor), reporter,
dan fotografer. Setelah semua terpenuhi, kerja jurnalistik bisa langsung
dimulai. Prosesnya sama seperti media pada umumnya, reporter dan fotografer
turun ke lapangan mencari berita, hasilnya kemudian dikirim ke redaktur untuk
disunting dan dipublikasi. Nah kerja redaktur ini, menyunting dan menerbitkan
hasil liputan reporter, ataupun artikel lepas kiriman kontributor tetap maupun
kontributor lepas, itulah fungsi redaktur pelaksana. Di atas redaktur
pelaksana, masih ada pemimpin redaksi dan direktur. Mereka ini ialah pengambil
kebijakan serta pengarah isi berita yang akan diliput tiap minggunya, dan
setiap seminggu sekali diadakan rapat redaksi, fungsinya untuk evaluasi kerja
seminggu sebelumnya serta rencana kerja seminggu ke depan.
Dalam
sehari, jumlah berita serta feature
yang dupublikasi oleh Depok Pos masih belum merata karena terbatas. Jumlahnya
antara lima hingga sepuluh tulisan. Jadi, manajemen di Depok Pos lebih kepada
komunitas, bukan sebuah perusahaan. Jadi siapapun dapat bergabung menjadi
penulis atau reporter selama memenuhi syarat penulisan. Sebagai timbal
baliknya, Depok Pos memberikan kebebasan penulis untuk mencari berita iklan (advertorial) dari pelaku usaha, misalnya
review produk baru, film, kuliner,
atau apapun, dan hasilnya untuk si penulis.
Dalam
proses publikasi media online, sebenarnya tidak semua harus segera
dipublikasikan. Yang harus segera dipublikasikan ialah berita-berita tentang
kejadian terkini saja, dan yang seperti itu lebih banyak berita menyangkut
politik atau criminal. Semantara itu, kebijakan Depok Pos tidak mempublikasikan
berita criminal, melainkan hanya memuat berita positif. Untuk berita yang harus
segera dipublikasikan, biasanya hanya membutuhkan waktu tidak sampai lima
menit. Sementara untuk liputan komunitas atau feature, timeless (tidak terikat waktu). Misalnya, hari ini liputan
komunitas, berita kemudian diolah seapik mungkin hingga nyaman dibaca. Untuk
itu, proses publikasinya lebih lama.
Sejarah Singkat
Depok
Pos ini pertama kali diwacanakan dari sebuah obrolan ringan di warung kopi
antara tiga orang wartawan yang berdomisili di Depok, tapi bekerja untuk media
nasional yang sedikit sekali meliput tentang Kota Depok. Dari obrolan ringan di
tahun 2014 itu kemudian muncul ide “mengapa mereka yang merupakan warga Depok
justru sedikit seklai membuat berita tentang Depok, padahal pembangunan yang
sangat pesat di Depok bisa jadi konsumsi positif untuk nasional?” Dari situ
kemudian tercetus untuk sama-sama mendirikan media online lokal Depok, dengan
pemberitaan utama seputar informasi pembangunan Kota Depok.
Prosesnya
relatif cukup cepat karena semua legalitas yang dibutuhkan mereka sudah
dimiliki, tinggal dijalankan saja. Dan tiga orang yang dimaksud tadi ialah,
Muhammad Iksan (Redaktur Pelaksana), Yaya Suryadarma (Ketua Jaringan Jurnalis
Indonesia – JJI), dan Adhes Satria (Ketua Forum Jurnalis Muslim – Forjim).
Dari
obrolan ringan itu, lahirlah Depok Pos. Hingga saat ini fokus utama ialah
pemberitaan positif tentang pembangunan di Kota Depok serta diselingi dengan
berita Jawa Barat, nasional, dan feature
artikel. Depok Pos mulai online secara resmi pada Mei 2014.
Visi – Misi
Secara
resmi, visi-misi ini memang hanya tertera di legalitas dan tidak dipublikasikan
secara detail karena sifatnya hanya formalitas. Tapi secara garis besar, visi Depok
Pos ialah memberikan karya jurnalistik yang jujur dan berimbang tentang Kota
Depok. Sementara untuk misi, garis besarnya ialah memberikan kontribusi positif
untuk kemajuan Kota Depok serta memberikan pemahaman jurnalistik yang benar
kepada anak-anak muda di Depok. Atas dasar itulah mereka banyak memberikan
arahan atau pelatihan jurnalistik gratis untuk komunitas-komunitas yang ada di
Depok, juga kepada pelajar dan mahasiswa, serta memberikan kesempatan kepada
penulis-penulis muda untuk mempublikasikan tulisan mereka di Depok Pos.
(Wawancara via chat dengan Muhammad Iksan, redaksi Depok Pos. Minggu, 4 Juni 2017)
Comments