Masyarakat Tinggalkan Stigma



Kesehatan
HKJS 2016 Berharap Masyarakat Tinggalkan Stigma
FOTO: Rengganis Talaudhita Widyarini
Antusiasme masyarakat untuk mengikuti Jalan Sehat sebagai salah satu acara yang diadakan di bundaran pintu gerbang Monumen Nasional (Monas) – Patung Kuda Indosat, Jakarta Pusat dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2016 yang mengusung tema “Dignity in Mental Health”.

“Stop stigma, hapuskan diskriminasi dan kembalikan martabat kesehatan mental mereka...,” demikianlah kutipan video gerak yang diputar dalam acara pembukaan “Walk The Talk 2016” di bundaran pintu gerbang Monumen Nasional (Monas) – Patung Kuda Indosat, Jakarta Pusat, Minggu (9/10) pagi, dalam memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2016.

Menurut World Federation for Mental Health di tahun 2016, satu dari empat orang dewasa akan mengalami masalah kesehatan jiwa pada satu waktu dalam hidupnya dan setiap 40 detik di suatu tempat di dunia terdapat seseorang yang meninggal karena bunuh diri.
Bakti Husada selaku sponsor utama acara ini menayangkan video gerak yang bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan jiwa. “Video merupakan suatu iklan layanan masyarakat yang secara prinsip itu untuk kegiatan promotif preventif. Jadi, suatu upaya bagaimana mencegah biar tidak terjadi yang namanya gangguan jiwa,“ jelas Zainal, Staff Bagian Promosi Kesehatan Rumah Sakit Jiwa (PKRSJ) Prof. Dr. Soerojo Magelang.
Badan kesehatan dunia telah menetapkan sebuah peringatan penting terhadap kesehatan jiwa. Pada tanggal 10 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Pada tahun 2016, peringatan HKJS jatuh pada hari Senin.
Pada peringatan tahun ini, tema yang diambil ialah “Dignity in Mental Health: Psychological: Mental Health First Aid for All” atau “Martabat Dalam Kesehatan Jiwa: Pertolongan Pertama Psikologis dalam Kesehatan Jiwa Bagi Semua”. Melalui tema tersebut, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dalam memberikan pertolongan pertama kesehatan psikologis dan mental dengan meningkatkan kepedulian dan meninggalkan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa. Melalui peringatan ini masyarakat juga diharapkan bisa memberikan kesadaran kepada setiap orang agar bisa menjaga kesehatan jiwa.
Sebagai puncak peringatan momentum HKJS 2016, digelar kegiatan berupa jalan dan senam sehat, permainan dan movie cartoon untuk melatih kognitif, pojok konsultasi, dan pameran rumah sakit yang memiliki unit pelayanan kesehatan jiwa.

HKJS 2016 sebenarnya telah diadakan di berbagai kota atau daerah di Indonesia dan pada Minggu, 9 Oktober 2016 inilah puncak dari seluruh rangkaian acara tersebut. Puncak acara ini diadakan saat Car Free Day (CFD).

Peringatan HKJS yang digelar Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melibatkan RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta, RSJ Dharmawangsa, Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, RS Dr. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor dan RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.

Jalan Sehat

HKJS 2016 dibuka oleh Lula Kamal sebagai presenter, kemudian pemutaran video gerak yang dipersembahkan oleh Bakti Husada.

Acara selanjutnya ialah peluncuran game Bintang yang dimainkan oleh dua anak laki-laki, Rifat (kelas 6 SD) dan Pasha, yang diundang tampil ke depan oleh pembawa acara. Mereka diminta untuk melemparkan dadu. Setiap angka yang muncul pada dadu, ada sebuah kalimat tentang berbagai ekspresi, seperti ekspresi saat mendapat hadiah, kemudian ekspresi tersebut diperagakan oleh kedua anak itu.

            Setelah peluncuran game tersebut, saatnya untuk melepas balon sebagai tanda dimulainya acara jalan sehat. Staff Ahli Bidang Hukum Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, drg. Tritarayati SM.MHKes, diminta untuk memotong tali, dengan demikian jalan sehat pun dimulai. Saat pemotongan tali ini, pembawa acara mempersilakan jurnalis untuk mendokumentasikan momen tersebut.

            Jalan sehat dimulai pukul 08.20 Wib, terlambat 20 menit dari waktu yang sudah dijadwalkan. Keterlambatan ini tak mengurangi antusias peserta yang sudah datang dari pukul 06.00 Wib. Peserta yang hadir dari berbagai daerah yang tersebar di seluruh Jabodetabek. Sebelum memulai  jalan sehat, para peserta berfoto-foto terlebih dahulu.

            Rute jalan sehat ini dari pintu barat gerbang Monas sampai patung kuda depan Gedung Indosat. Peserta jalan sehat ini sekitar 2000 orang. Setiap peserta mengenakan kaos putih berlogo Walk The Talk yang diberikan secara gratis. Tidak hanya itu, peserta juga diberikan kupon snack. Namun, ada beberapa peserta yang kehabisan kaos dan kupon snack, tapi hal tersebut tak membuat semangat mereka padam.

            Peserta yang ikut jalan sehat ini dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Di garis start, ada empat  peserta pria dewasa yang membawa spanduk bertuliskan RS Jiwa Islam Klender. Setelah peserta berangkat unjuk jalan sehat, panggung diisi dengan musik.

Pojok Konsultasi dan Pameran Rumah Sakit

Tidak hanya jalan sehat saja, peserta maupun pengunjung juga akan mendapatkan edukasi mengenai kesehatan jiwa dari berbagai stand yang ada. Setiap yang mengunjungi salah satu stand wajib mengisi absen sebagai data.

            Di sebelah kanan panggung ada stand KPSI (Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia) yang menyediakan konseling psikologi gratis, merchandise dan hasil karya rehabilitan berupa kaos.

Di samping stand KPSI ialah stand pemeriksaan HIV gratis yang hasilnya akan muncul dalam waktu tiga puluh menit. Di sebelahnya ada stand RS Dr. Marzoeki Mahdi Bogor yang menampilkan karya rehabilitan instalasi rehabilitasi psikososial, seperti berbagai macam lukisan dan kerajinan tangan.

Kemudian di sebelahnya ada stand RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Di stand ini, setiap pengunjung dapat mengetahui tingkat depresi yang dialaminya melalui kuesioner depresi dan mereka juga boleh mengambil majalah “Lentera Jiwa” hasil cetakan rumah sakit ini secara cuma-cuma.

Di sebelah stand RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang ada stand RSJ Dharmawangsa. Setiap pengunjung yang ingin mengecek tensi atau tekanan darah secara gratis, datang ke stand ini. Pengunjung juga bisa menandatangani banner yang berdiri di depannya sebagai tanda kunjungan. Dan yang terakhir ialah standLighting The Hope for Schizophrenia”

Tidak hanya di sebelah kanan panggung, sebelah kiri panggung pun juga ada berbagai stand, seperti stand RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta, Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, dsb.

Ditutup oleh Musik

Musik yang mengalun dari atas penggung menyambut peserta yang telah kembali. Peserta kembali sekitar pukul 09.00 Wib. Sebagian dari mereka ada yang langsung duduk di kursi yang sebelumnya telah tersedia di depan panggung, sebagian lagi ada yang langsung mengambil makanan di meja dekat garis finish. Di sebelah kirinya ada photobooth bertuliskan tema HKJS 2016 dilengkapi logo Bakti Husada, KPSI, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan Lighting The Hope for Schizophrenia.

Setiap peserta yang ingin mengambil snack, menyerahkan kupon terlebih dahulu. Satu kupon untuk satu orang. Tidak hanya snack, peserta juga mendapat sebotol air mineral.

            Sebelum acara ditutup, peserta diajak untuk senam Maumere, setelah itu acara pun selesai pukul 10.00 Wib yang ditutup dengan lagu “Pesawat Tempur” yang dipopulerkan oleh Iwan Fals. (kpl)

Comments

Menarik

Makalah Proses Komunikasi

Pencetakan E-KTP Massal

Review: Individualist Ms. Ji-Young