Temu Teman Jelajah [Ayub]



Berikut ringkasan dari TTJ (Temu Teman Jelajah). Semoga membantu destressing pemikiran kita dan menolong kita untuk merenungkan Kasih Karunia TUHAN kepada Ayub (dan kepada setiap kita).


πŸ“œ Kitab Ayub adalah Kitab pertama dari kumpulan Kitab Hikmat dalam Alkitab.

✒️ Ditulis +/- 4000 tahun lalu, salah satu karya sastra tertua di dunia.

Berbentuk puisi (dengan sedikit narasi), menyatakan kejeniusan penulis yang dipimpin hikmat Ilahi yang dapat mentransformasi setiap karakter dan pikiran mereka ke dalam puisi percakapan yang indah dan penuh arti.


Pada TTJ sesi 1 kita telah belajar 4 tokoh:


✅1. TUHAN πŸ‘‘, sang pencipta yang penuh kasih karunia. Menggunakan berbagai cara dan sarana untuk terus-menerus menganugerahkan kasih karunia dan kesetiaan-Nya kepada semua ciptaan.


✅2. Iblis πŸ‘Ώ, sosok penuh dengki, pendusta, licik, dan sinis kepada TUHAN, serta manusia. 

"Tidak percaya TUHAN itu baik dan murah hati."

Sangat sinis pada manusia yang menurutnya menyembah TUHAN hanya untuk kepentingan diri manusia sendiri.


✅3. Istri Ayub 🀷🏻‍♀️, perempuan yang mendampingi Ayub puluhan tahun, namun mempunyai pengenalan yang salah tentang kebenaran akan TUHAN. Ia mengaitkan kesalehan sebagai upeti untuk mendapatkan berkat TUHAN. 


✅4. Ayub 🧎🏻‍♂️, seorang jujur-saleh, takut akan TUHAN dan menjauhi kejahatan. Ia menjadi imam bagi keluarganya, bukti tanggung jawab dalam kesungguhan dan kesetiaan untuk mengawal hidup kudus anak-anaknya.

Sosok teladan yang terpandang, diakui manusia dan TUHAN. 

Namun tiba-tiba tertimpa musibah bertubi-tubi. Ia tidak mengerti mengapa.

Ia meratap di dalam ketidakmengertiannya, namun Ia tidak mengutuki, tetapi tetap setia dan menyembah TUHAN.


Pertanyaan Reflektif:

πŸŒ€ Mengapa orang baik menderita?

πŸŒ€ Mengapa TUHAN menciptakan manusia?

πŸŒ€ Bagaimana orang yang PL mengerti tentang kekekalan?


Kiranya TUHAN menolong kita saling mengingatkan dan berbagi, agar bersama-sama kita bergiat belajar Firman TUHAN.



Selamat menikmati penjelajahan  seru Kitab Ayub. Alami Hikmat Tuhan yang Mengubahkan.


Sebab firman Tuhan itu hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.



Sumber: ODBIndonesia, SantapanRohani, TemanJelajahAyubSesi1Kamis[21-4-2022]WhatsappGroup


Comments

Menarik

Makalah Proses Komunikasi

Pencetakan E-KTP Massal

Review: Individualist Ms. Ji-Young