Percaya Saja?!

Percaya Saja?!
Oleh Penulis
Gambar 1: Unggahan penulis di Instagram.

Sejak kecil, aku bercita-cita menjadi seorang dokter. Ketika di bangku SMA, aku belajar segiat mungkin. Aku belajar, belajar, dan terus belajar untuk meraih impianku. Ketika kelas 10, aku pun didaftarkan guruku menjadi peserta olimpiade sains tingkat SMA se-Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tak hanya itu, aku pun berhasil masuk di jajaran tiga besar juara umum seangkatan selama tiga tahun di SMA tempatku menimba ilmu. Dengan modal dan kepercayaan diriku, aku yakin pasti berhasil masuk Fakultas Kedokteran di salah satu PTN.

Ketika pengumuman SNMPTN Mei 2015, aku dinyatakan tidak lolos. Saat itu, aku tak berkecil hati. Aku yakin, aku pasti lolos SBMPTN/Ujian mandiri. Ujian demi ujian kulalui. Tapi, aku terus menerima kenyataan bahwa aku dinyatakan tidak lolos.

Dua bulan pun berlalu, harapanku menurun. Doaku pun berubah. Aku memohon kepada Tuhan agar aku masuk PTN mana pun. Aku mendambakan masuk PTN karena tak begitu banyak memakan biaya. Keluarga kami memang tak pernah berkekurangan, tapi ada hal lain yang perlu diprioritaskan.

Agustus 2015 pun tiba, aku putus harapan. Rasanya aku bosan meminta hal yang sama berulang kali kepada Tuhan, namun tak kunjung ditanggapi dan kurasa Tuhan juga jenuh mendengar seruanku dan melihat air mataku yang terus mengalir. Hingga di suatu ayat dalam sesi khotbah pada ibadah pemuda di gereja menegurku. "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, ...." (Yakobus 4:3a). Aku pun tersadar bahwa selama ini aku salah berdoa. Aku pun mengubah caraku berdoa dgn menutupnya, "Biar kehendak-Mu yang jadi". Seminggu kemudian, aku menerima kenyataan bahwa aku diterima di salah satu Politeknik Negeri di Pulau Jawa. Aku mengucap syukur kepada Tuhan.

Tiga tahun telah berlalu. Kini, aku sedang menunggu waktu sidang untuk dapat menyandang gelar ahli madya. Siapa sangka bahwa aku menimba ilmu di salah satu cabang ilmu komunikasi? Ya, aku belajar Jurnalistik. Walaupun demikian, aku tetap mengucap syukur kepada Tuhan.


Dimuat di Akun Instagram Penulis pada 24 Mei 2018.

Gambar 2: Pengumuman pemenang di akun Instagram WarungSaTeKaMu pada 30 Mei 2018.


Comments

Menarik

Makalah Proses Komunikasi

Pencetakan E-KTP Massal

Review: Individualist Ms. Ji-Young